Wednesday, June 15, 2011

[FF/S/PG-15/1S] I THINK I SAW LOVE



TITLE: I THINK I SAW LOVE
GENRE: ROMANCE
LANGUAGE: BAHASA INDONESIA
RATING: PG-15/Straight
CASTS:
- Choi Min Hwan
- Choi Eun Ra
- Han Ye Won
- Song Seung Hyun


Choi MinHwan, remaja yang kini berusia 19 tahun dan duduk di tingkat akhir sekolah menengah atas memiliki sebuah rutinitas yang lain dengan remaja pada umumnya. Biasanya, remaja yang berada di tingkat akhir akan sibuk belajar demi menghadapi ujian penentu yang akan mereka hadapi. Tetapi Minhwan mempunyai rutinitas lain selain itu. saat ini, tepat saat jam istirahat, pria itu pasti akan mengarahkan kamera LSR nya ke arah luar tembok sekolah. Untuk memotret? Tidak juga.

“Ya! Apa yang kau lihat sih?,”seorang temannya menepuk bahunya dan merebut kameranya lalu mengarahkan ke arah yang Minhwan tuju.

“Ahhh... Kau sedang mengintai siswi SMA sebelah ya?,”ucap temannya itu, Song SeungHyun. Minhwan berusaha merebut kameranya, tetapi Seunghyun dengan gesit menjauhkan kamera itu dari jangkauannya.

“Aku pinjam sebentar,”ucap Seunghyun lalu mengarahkan kameranya lagi ke arah SMA siswi Primadonna.

“Ahhh... Cantik sekali gadis itu,”ucap Seunghyun.

“Yang mana?,”tanya Minhwan.

“Kau tidak perlu tau. Aku takut kau jatuh cinta padanya. Biarkan dia menjadi milikku seorang,”ucap Seunghyun seraya menyerahkan kembali kamera Minhwan dan pria itu dengan segera berlalu dari atap gedung itu. Minhwan kembali mengarahkan kameranya, pandangannya tertuju pada seorang gadis yang tengah mengobrol dan tertawa bersama teman-temannya. Dan dia merasa dirinya seperti orang gila karena ikut tersenyum saat melihat gadis itu tertawa.

“Kurasa aku benar-benar akan gila jika sampai lulus nanti tetap tidak menyatakan cintaku,”ucap Minhwan sambil terus mengarahkan kameranya ke arah gadis itu dan memotretnya.

“Selalu cantik seperti biasa,”ucap Minhwan puas seraya memandang hasil jepretannya.



“Minhwan-a, kau harus ikut aku,”ucap Seunghyun langsung merangkul Minhwan dan menyeret pria itu keluar gerbang sekolah. Seunghyun berbelok arah ke kanan dan Minhwan langsung meronta.

“Ya!! Kau mau apa? Aku tidak mau ikut!!,”ucap Minhwan yang sudah bisa menebak kemana tujuan Seunghyun.

“Hey, kau harus menemaniku menunggu gadis pujaanku. Bukankah kau ingin tau yang mana orangnya?,”ucap Seunghyun mengencangkan lingkaran tangannya di leher Minhwan, membuat Minhwan semakin meronta.

“Baiklah, tapi lepaskan aku. Apa kau mau membunuhku?,”ucap Minhwan akhirnya. Seunghyun pun melepaskan rangkulannya di leher Minhwan. Pria itu berjalan menuju gerbang SMA Primadonna, saat itu kebetulan para siswi baru saja keluar gerbang. Dia bersandar di tembok sambil tetap memandang ke arah gerbang, sedangkan Minhwan melihat hasil-hasil jepretannya di kameranya.

“Ahh... Itu dia,”ucap Seunghyun beberapa saat kemudian. Minhwan mendongakkan kepalanya dan melihat Seunghyun berjalan menghampiri seorang gadis. Dan mau tidak mau, diapun terpaksa mengikuti sahabatnya itu.

“Annyeong--,”sapa Seunghyun sambil mengarahkan matanya ke name tag gadis itu.

“—Han Yewon,”lanjut Seunghyun dengan senyuman maut kebanggaannya.

“Ada apa?,”tanya gadis itu dingin.

“Aku menyukaimu,”ucap Seunghyun langsung. Minhwan langsung terbelalak mendengarnya. Apakah sahabatnya gila? Gadis bernama Han Yewon itu terlihat kesal, dia menatap Seunghyun dengan tatapan merendahkan.

“Sayangnya aku tidak menyukaimu,”ucap Yewon. Yewon membalikkan badannya menuju arah seorang penjual makanan.

“Eunra-a, ayo kita pulang!,”teriak Yewon. Seorang gadis yang sedang jajan di tempat itu segera menoleh,”Sebentar,”jawabnya. Minhwan langsung tertegun saat melihat gadis bernama Eunra itu menoleh. Dan badannya semakin tidak bisa digerakkan saat Eunra berjalan ke arahnya—bukan—ke arah Yewon.

“Oh? Siapa kedua pria ini? Annyeong!!,”sapa Eunra ramah.

“Aku tidak kenal dengan mereka. Ayo kita pergi!,”ucap Yewon lalu menarik tangan Eunra.

“Bye bye...,”ucap Eunra sebelum pergi. Gadis itu tersenyum sangat manis pada Minhwan, membuat Minhwan langsung memegang dadanya sendiri dan merasakan detakkan jantungnya yang berdegup sangat kencang.

“Dia benar-benar cantik,”ucap Minhwan masih terpana.

“Ya, hanya saja dia sangat ketus,”ucap Seunghyun.

“Bukan. Bukan gadis pujaan hatimu,”ucap Minhwan.

“Maksudmu Choi Eunra?,”tanya Seunghyun. Minhwan langsung menoleh ke arahnya,”Bagaimana kau tau namanya?,”tanya Minhwan.

“Apa kau tidak melihat name tag nya? Babo!! Ayo kita pergi!,”jawab Seunghyun lalu segera berlalu meninggalkan Minhwan.

“Choi Eunra. Ahhh... sekarang sudah ada kemajuan. Aku sudah mengetahui namanya, berarti mulai sekarang aku harus mendekatinya. Choi MinHwan, fighting!!,”ucapnya memberi semangat pada dirinya sendiri. Kini, target hidupnya bertambah. Bukan hanya bisa masuk universitas ternama, tetapi dia juga harus bisa menjadikan Eunra sebagai kekasihnya. Ya, menjadikan gadis itu sebagai kekasih pertamanya dan mungkin... kekasih yang terakhir.

-_-_-_-_-_-_-_-_

“Seunghyun-a, apakah hari ini kita akan ke SMA Primadonna lagi?,”tanya Minhwan pada Seunghyun yang kini tengah memainkan PSP-nya.

“Kenapa memangnya?,”tanya Seunghyun tanpa mengalihkan tatapannya dari layar PSP.

“Aku akan mendekati gadis pujaanku. Gadis yang sudah aku incar sejak 2 tahun terakhir,”jawab Minhwan. Seunghyun langsung mempause gamenya dan menatap Minhwan.

“Benarkah? Siapa gadis itu?,”tanya Seunghyun.

“Eunra. Choi Eunra,”jawab Minhwan sambil tersenyum senang.

“Ya, aku merasa kau mungkin bisa mendapatkan gadis itu. Dia sepertinya gadis yang ramah dan pandai bergaul. Tidak seperti gadis pujaanku, sangat dingin. Tskk... benar-benar cold girl,”ucap Seunghyun lalu kembali melanjutkan gamenya.

“Apa kau akan menyerah untuk mendapatkan--,”ucap Minhwan sambil berpikir.”—Yewon?,”tanyanya kemudian.

“Ntahlah. Lihat saja nanti. Aku tidak terbiasa dengan gadis seperti itu karena biasanya gadis-gadislah yang mendekatiku,”jawab Seunghyun santai.

“Itu hukuman untukmu karena selama ini kau adalah seorang playboy,”ucap Minhwan yang langsung disambut dengan tatapan tajam dari Seunghyun.

“Aku hanya mengungkapkan pendapatku,”ucap Minhwan membela diri.



“Kau lagi. Mau apa lagi?,”ucap Yewon kesal saat lagi-lagi harus melihat Seunghyun berdiri di depan gerbang sekolahnya.

“Aku kesini bukan untuk menemuimu. Aku kesini untuk mengantar temanku yang ingin bertemu dengan temanmu,”jawab Seunghyun dingin. Yewon terlihat semakin kesal dan mengalihkan pandangannya pada Minhwan,”Dia?,”tanyanya.

“Ya, memang kau pikir aku dengan siapa lagi kesini?,”tanya Seunghyun ketus. Yewon memutar bola matanya dengan kesal dan akhirnya gadis itu melanjutkan langkahnya. Tetapi Seunghyun dengan cepat menahan lengannya.

“Kau mau kemana?,”tanya Seunghyun. Yewon dengan malas kembali membalikkan badannya dan menatap pria itu.

“Bukankah yang ingin temanmu temui adalah temanku? Jadi untuk apa aku disini?,”ucap Yewon balik bertanya, lalu menepis tangan Seunghyun dan pergi.

“Benar-benar gadis yang menjengkelkan,”desis Seunghyun.

“Siapa? Yewon? Dia memang seperti itu,”ucap sebuah suara tiba-tiba. Seunghyun sedikit kaget mendengarnya dan segera menoleh.

“Oh? Kau... Eunra kan?,”tanya Seunghyun.

“Iya,”jawab Eunra dengan senyum manisnya.

“Temanku ingin berkenalan denganmu,”ucap Seunghyun lalu menarik Minhwan ke hadapan gadis itu.

“Sudah ya, aku pergi,”pamit Seunghyun lalu segera berlari.

“Semoga cold girl itu belum jauh,”ucap Seunghyun sambil berlari.

“Ada apa?,”tanya Eunra menatap Minhwan.

“Hah?,”Minhwan balik bertanya. Eunra langsung tersenyum menatap wajah gugup Minhwan.

“Kau kenapa ingin berkenalan denganku? Dan kenapa kau malah bengong seperti itu bukannya memperkenalkan dirimu?,”tanya Eunra.

“Ahh... Ya..,”ucap Minhwan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Aku Choi Minhwan. Senang berkenalan denganmu,”ucap Minhwan.

“Aku Eunra. Senang berkenalan denganmu juga,”ucap Eunra tersenyum manis.



“Eunra-a, apa Yewon memang gadis yang dingin seperti itu?,”tanya Minhwan sambil menyuapkan es krim ke mulutnya. Saat ini mereka berdua sedang berkencan. Yup! Sejak perkenalan 2 minggu yang lalu, mereka jadi rutin bertemu tiap akhir pekan. Ya walaupun Minhwan belum menyatakan cintanya pada Eunra.

“Iya, Yewon memang seperti itu. memang kenapa? Kau tertarik padanya ya?,”tebak Eunra.

“Tidak. Aku tidak tertarik padanya. Maksudku, bukan aku yang tertarik padanya, temanku yang tertarik padanya,”jawab Minhwan cepat.

“Ahhh... Seunghyun-ssi?,”tebak Eunra lagi.

“Iya,”jawab Minhwan.

“Tapi sebenarnya aku tidak yakin jika dia benar-benar menyukai Yewon karena dia itu seorang playboy. Tapi ntahlah, aku hanya ingin membantunya saja. Karena baru kali ini aku mendengar dia menyatakan cintanya pada seorang gadis,”ucap Minhwan.

“Apa? Seunghyun menyatakan cintanya pada Yewon? Kapan?,”tanya Eunra kaget.

“Mmm... Saat pertama kali mereka bertemu,”jawab Minhwan. Eunra langsung menyandarkan punggungnya ke kursi.

“Tsk... langsung menyatakan cinta di hari pertama bertemu? Apakah Seunghyun-ssi sudah gila?,”ucap Eunra tidak percaya.

“Mungkin. Karena aku pun menganggapnya begitu,”jawab Minhwan.

“Sudahlah, tidak usah memikirkannya. Lebih baik kita memikirkan kelanjutan hubungan kita,”ucap Minhwan.

“Eh?,”tanya Eunra. Minhwan langsung tersadar bahwa dia telah kelepasan bicara.

“Ahh... maksudku, lebih baik kita memikirkan urusan kita sendiri saja. Tidak usah mengurusi mereka,”ralat Minhwan.

“Ya, kau benar,”ucap Eunra menyetujui lalu kembali memakan es krimnya. Minhwan mengusap dadanya. Untung saja Eunra percaya dengan jawabannya.

-_-_-_-_-_-_-_-_

“Aku sudah resmi berpacaran dengan Yewon,”ucap Seunghyun yang baru datang dan langsung duduk di atas meja Minhwan.

“Apa? Bagaimana mungkin?,”tanya Minhwan kaget.

“Tentu saja mungkin. Dan itu kenyataannya,”jawab Seunghyun santai.

“Hey, beritahu aku bagaimana kau bisa berpacaran dengan Yewon. Kau pasti menggunakan cara kotor,”ucap Minhwan curiga yang langsung mendapat jitakan dari Seunghyun.

“Enak saja! Aku tidak akan menceritakannya padamu. Biar itu menjadi rahasiaku,”ucap Seunghyun.

“Omong-omong, bagaimana hubunganmu dengan Eunra?,”tanya Seunghyun.

“Belum ada kemajuan,”jawab Minhwan sedikit lesu lalu membuka buku pelajarannya.

“Ya! Sebulan sudah berlalu dan kau masih belum mendapatkannya? Dengar, 2 bulan lagi kita lulus dan dia juga lulus. Masih untung jika dia tetap berada di Seoul. Bagaimana kau dia melanjutkan kuliah di tempat yang jauh? Huh?,”tanya Seunghyun.

“Kau benar. Lalu aku harus bagaimana?,”tanya Minhwan. Seunghyun hanya tersenyum sebagai jawaban. Dan Minhwan sudah tau dengan pasti maksud senyuman misterius itu.



“Jagi~~~~,”Seunghyun langsung memeluk Yewon yang saat itu baru saja keluar dari gerbang sekolah bersama Eunra, membuat Eunra dan Minhwan sedikit memalingkan wajahnya.

“Ayo kita kencan,”ajak Seunghyun.

“Tidak bisa, oppa. Aku harus belajar bersama Eunra,”ucap Yewon. Seunghyun menggembungkan pipinya kesal. Tetapi, beberapa detik kemudian sebuah senyum tersungging di bibirnya.

“Bagaimana kalau aku dan Minhwan ikut belajar bersama kalian?,”usul Seunghyun.

-_-_-_-_-_-_-_-_

“Oppa, ayo!,”ucap Yewon mengajak Seunghyun segera keluar dari dapur setelah membuatkan minuman untuk mereka berempat.

“Tidak usah, kita disini saja,”tolak Seunghyun.

“Kenapa? Di luarkan ada Eunra dan Minhwan. Kau ini bagaimana sih?,”tanya Yewon heran.

“Justru karena itu aku menyuruhmu tetap disini,”jawab Seunghyun. Yewon menatapnya bingung.

“Minhwan menyukai Eunra,”ucap Seunghyun.

“Benarkah?,”tanya Yewon yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Seunghyun.



“Aish... apa sih yang mereka lakukan di dapur sampai selama itu?,”keluh Eunra karena sudah 30 menit berlalu tetapi sepasang kekasih itu tak kunjung muncul.

“Mungkin mereka sengaja memberikan waktu untuk kita berdua,”ucap Minhwan.

“Maksudmu?,”tanya Eunra bingung. Minhwan menghela dan menghembuskan napasnya pelan. Hal itu membuat Eunra semakin bingung.

“Dengarkan aku berbicara dan kumohon kau jangan memotong ucapanku sebelum aku selesai,”ucap Minhwan tegas dan menatap Eunra tajam. Eunra seketika mengangguk karena ntah mengapa dia sedikit was-was dengan perubahan sikap Minhwan yang tiba-tiba itu.

“Aku menyukaimu,”ucap Minhwan, dia langsung memberikan isyarat pada Eunra agar diam saat dilihatnya gadis itu membuka mulutnya hendak berbicara.

“Sejak 2 tahun lalu, aku terus memperhatikanmu. Kau pasti tidak tau tentang hal itu. Selain itu, aku ingin meminta maaf padamu secara terbuka karena selama 2 tahun terakhir pula aku sering memotretmu dan sampai sekarang, sudah tidak terhitung lagi berapa banyak fotomu di rumahku, tepatnya di kamarku,”lanjut Minhwan.

“Aku sudah selesai bicara,”ucapnya kemudian. Eunra hanya menatapnya, dan hal itu justru membuat Minhwan menjadi gugup.

“Kau sudah boleh bicara. Bicaralah! Atau... bertanyalah,”ucap Minhwan. Eunra berdehem pelan sebelum berbicara,”Jadi maksudmu... kau menjadi secret admirer ku selama 2 tahun terakhir?,”tanya Eunra memastikan.

“Ya, bisa dikatakan begitu,”ucap Minhwan.

“Ohhh...,”ucap Eunra paham. Minhwan sedikit kecewa dengan tanggapan gadis itu. Sekarang bagaimana? Kenapa hubungannya dengan Eunra menjadi semakin gamang? Diterimakah dia? Atau ditolak?

“Ya! Eunra-a, apa kau bodoh?,”suara Yewon tiba-tiba terdengar, membuat Minhwan dan Eunra langsung menoleh dan melihat Yewon dan juga Seunghyun yang berjalan menghampiri mereka.

“Kau kenapa tidak memberikan jawaban pada Minhwan?,”tanya Yewon kesal.

“Eh? Jawaban?,”tanya Eunra bingung.

“Jadi maksudmu kau menolak pernyataan cinta Minhwan?,”tanya Seunghyun angkat bicara.

“Menolak? Siapa yang menolak? Aku kan juga menyukainya, untuk apa menolaknya,”ucap Eunra sedikit kesal.

“Benarkah?,”tanya Minhwan tidak percaya karena dirinya berpikir bahwa dirinya sudah ditolak.

“Tentu saja benar,”jawab Eunra sambil tersenyum manis lalu mengecup bibir Minhwan. Minhwan sedikit terkejut mendapat serangan tiba-tiba itu, tetapi akhirnya diapun memejamkan matanya dan mengambil kendali atas ciuman itu. Mereka bahkan seperti tidak peduli bahwa masih ada dua orang lagi disana.

“Sudahlah,”ucap Yewon lalu duduk dan membuka bukunya, dia seperti tidak menghiraukan Minhwan dan Eunra yang masih berciuman di hadapannya. Seunghyun merengut kesal. Kenapa kekasihnya ini benar-benar tidak pengertian.

“Yewon-a, aku mau,”rengek Seunghyun. Yewon langsung menoleh dan menatap pria itu.

“Mau apa? Makan? Kau ambil saja makanan di kulkas,”ucap Yewon lalu kembali membaca bukunya. Seunghyun hanya merengut dan ikut membuka buku pelajarannya dengan kesal. Minhwan dan Eunra yang baru saja melepaskan ciuman mereka langsung tersenyum menahan tawa melihat dua orang aneh di depannya.

***END***


Please give reaction and leave comment


CREDIT: Yewonnie @Primadonnas' Island blog

 
 

Followers

My Update