Friday, August 26, 2011

[FF/S/NC-17/6] IF YOU GIVE YOUR HEART

<< Part 1 << Part 2 << Part 3 << Part 4 << Part 5




TITLE: IF YOU GIVE YOUR HEART
GENRE: ROMANCE
LANGUAGE: BAHASA INDONESIA
RATING: NC-17/Straight
CASTS:
- Oh Won Bin
- Han Ye Won
- Song Seung Hyun
- Choi Jong Hoon
- Kim Yun Mi
- etc


“Yewon-a, apa kau serius untuk tetap melakukan ini?,”tanya Yunmi untuk kesekian kalinya. Yewon berjalan ke arahnya dengan sebuah gaun di tangannya. Gaun yang diberikan ibunya semalam. Dan ya, tepat sekali. Kurang dari tiga jam, dia akan bertemu dengan calon semuanya. Tidak. Yunmi. Ya, gadis itu yang akan bertemu dengan calon suaminya.
“Tentu saja. Bukankah kita sudah merencanakannya?,”jawab Yewon mantap seraya memutar tubuh Yunmi dan mendorong gadis itu masuk ke kamar mandi.
“Kau cepat ganti bajumu dan berdandan. Aku akan ke kamarmu sekarang,”ucap Yewon lalu berbalik, tapi kemudian dia kembali lagi.
“Yunmi-a, kau akan melakukannya kan?,”tanyanya lagi memastikan seraya menempelkan telinganya di pintu. Yunmi pun membuka pintu kamar mandi itu sedikit.
“Ya, dan aku tidak mau bertanggung jawab jika Jonghoon oppa tau. Dan lagi, Yewon-a. Kau sedang bertengkar dengannya dan kau tetap ingin melakukan hal ini. Kau benar-benar gila,”ucap Yunmi lalu menutup pintu tepat di depan wajah Yewon.
“Setidaknya dia belum tau, Yunmi-a. Aku tidak mau memikirkannya,”ucap Yewon lalu berjalan menuju pintu kamarnya dan keluar. Saat keluar, Yewon berpapasan dengan Jonghoon. Yewon langsung menelan ludahnya, berharap Jonghoon tidak mengenalinya sebagai dirinya.
“Kau mau kemana, Yewon-a? Apa kau tidak perlu bersiap-siap?,”tanya Jonghoon. Sial! maki Yewon dalam hati. Jonghoon mengenalinya! Bagaimana ini?, umpat Yewon.
“Nanti, oppa. Aku mau meminjam sesuatu di kamar Yunmi,”jawab Yewon.
“Anak itu tidak ada di kamarnya. Kau tau dia dimana?,”tanya Jonghoon.
“Eh? Aku tidak tau. Aku pergi dulu, oppa,”pamit Yewon dan dengan segera berlalu dari hadapan Jonghoon. Jonghoon menatap punggung Yewon yang menjauh. Pria itu sedikit penasaran sebenarnya. Tidak biasanya Yewon mau memakai baju seperti itu, itu lebih seperti style nya Yunmi. Tapi pria itu segera menepis pemikiran itu, karena dia pikir, mungki nyonya nyalah yang menyuruh Yewon mengenakan baju itu.


Yunmi yang sedang berdandan langsung menoleh saat mendengar pintu kamar Yewon menutup.
“Eh? Ada apa?,”tanya Yunmi saat dilihatnya Yewon yang masuk.
“Gawat, Yunmi-a! Jonghoon oppa mengenaliku,”ucap Yewon seraya duduk di atas kasur.
“Hah? Benarkah?,”tanya Yunmi sangsi dan Yewon mengangguk.
“Kalau begitu tetap harus kau yang pergi,”ucap Yunmi seraya bangkit dari kursi, tetapi Yewon dengan sigap menahannya.
“Tidak! Tetap kau yang harus pergi. Masalah Jonghoon oppa…. Biar aku yang pikirkan jalan keluarnya,”ucap Yewon seraya menatap Yunmi, mencoba meyakinkan gadis itu.
“Aku tidak mau ikut campur jika nanti Jonghoon oppa semakin marah padamu,”ucap Yunmi.
“Ya. Kau tenang saja,”ucap Yewon. Yunmi pun akhirnya kembali duduk di depan meja rias.
“Uhh… Yewon-a, bisakah kau mendandaniku?,”tanya Yunmi seraya menoleh menatap Yewon. Sebenarnya dia benar-benar tidak bisa berdandan. Dandanan Yewon sangat berbeda dengannya.
“Oh. Baiklah,”ucap Yewon.

“Jonghoon oppa kemana?,”tanya Yunmi spontan saat dilihatnya bukanlah Jonghoon yang akan mengantar mereka, melainkan Sooman ahjussi –sopir ayahnya.
“Jonghoon appa suruh pergi ke Busan,”jawab Jihoon.
“Eh? Busan? Kenapa tiba-tiba?,”tanya Yunmi seraya masuk ke dalam mobil.
“Ada pekerjaan yang tidak bisa appa pegang, jadi appa menyuruhnya. Memangnya kenapa? Apa harus Jonghoon yang mengantar baru kau mau bertemu dengan calon suamimu?,”tanya Jihoon.
“Eh? Ahh… tidak,”jawab Yunmi bernafas lega. Syukurlah.. sepertinya keberuntungan berpihak padanya dan juga Yewon.
“Yewon-a, kau tidak usah tegang,”ucap Eunhye seraya menggenggam tangan Yunmi dan tersenyum. Yunmi hanya balas tersenyum. Sebenarnya dia agak kecewa karena kedua orang tuanya tidak bisa membedakan dirinya dan Yewon, tapi untuk saat ini, sepertinya itu pilihan yang terbaik. Setidaknya rencana Yewon akan berjalan lancar.

===================================================

“Umma, kenapa aku harus ikut menemui mereka? Yang akan dijodohkan itu kan hyung,”protes Seunghyun seraya membuntuti Hyegyo yang sedang sibuk menata makanan di meja makan.
“Sebagai kesopanan, Seunghyun-a. Dan kau pun harus mengenal calon kakak iparmu,”jawab Hyegyo.
“Mantan calon istriku,”ralat Seunghyun. Hyegyo mendelik kesal kepada anak bungsunya itu.
“Lupakan! Awas kau kalau tiba-tiba ingin menikahi gadis itu saat bertemu dengannya!,”ucap Hyegyo memberi peringatan.
“Tenang saja,umma. Aku sudah punya kekasih,”jawab Seunghyun dan pria itu langsung menunjukkan senyum polosnya saat Hyegyo menatapnya dengan kening mengernyit.
“Akan kuceritakan nanti. Sudahlah, umma cepatlah menghubungi hyung. Jangan-jangan dia sengaja kabur dari perjodohan ini. Aku tidak mau menjadi kambing hitam,”ucap Seunghyun lalu naik ke lantai atas, menuju kamarnya.
“Kau nanti harus ikut bertemu mereka, Seunghyun-a!,”teriak Hyegyo.
“Aku tau,”jawab Seunghyun dari lantai atas. Seunghyun masuk ke kamarnya dan membuka lemari pakaiannya. Dia melihat semua baju formal yang dimilikinya dan mengambil sepasang jas hitam.
“Tskkk… Aku khawatir gadis itu akan terpesona dengan ketampananku jika dia melihatku memakai jas ini,”ucap Seunghyun seraya melepas kaosnya dan menggantinya dengan kemeja putih, lalu memakai jasnya.
“Ahh.. celana!,”ucap Seunghyun karena hampir saja dia keluar tanpa mengganti celananya.
“Akan memalukan sekali jika aku lupa mengganti celana,”ucap Seunghyun seraya melepas celana pendeknya dan menggantinya dengan celana jeans panjang.
“Hemm… lebih keren dengan ini. Celana hitam itu hanya akan membuatku terlihat tua seperti hyung,”ucap Seunghyun menatap pantulan dirinya di cermin dan terkekeh pelan.

“Annyeong haseyo!,”sapa Hyegyo saat Yunmi dan keluarganya masuk.
“Silahkan masuk! Ayo duduk dulu,”sapa Hyegyo ramah. Hyunbin dan Jihoon saling berjabat tangan sebelum duduk.
“Yewon-a, duduklah,”ucap Eunhye. Yunmi pun duduk disisi Eunhye dan tersenyum pada Hyegyo yang tengah memandangnya dengan ramah.
“Anak sulungku belum pulang. Tskkk… Anak itu memang suka seperti itu jika sudah bekerja, tapi kalian tenang saja, jika dia sudah menikah dengan Yewon, aku akan melarang anak itu untuk terlalu banyak bekerja,”ucap Hyunbin lalu terkekeh pelan. Hyegyo menoleh saat di dengarnya suara langkah kaki menuruni tangga.
“Ah… ini anak bungsu kami, Seunghyun,”ucap Hyegyo saat Seunghyun sudah berada di sisinya. Seunghyun menundukkan badannya memberi salam hormat. Pria itu duduk di sisi Hyegyo dan matanya langsung terpaku saat menatap Yunmi. Yunmi yang tidak tau apapun hanya balas menatap Seunghyun dan menganggukkan kepalanya memberi salam.
“Yewon-ssi, apa aku boleh menanyakan sesuatu? Tapi kuharap kau menjawabnya dengan jujur,”ucap Hyunbin dan semua yang ada disana menatapnya.
“Mengapa kau menerima perjodohan ini? Apa kau tidak mempunyai seorang kekasih?,”tanya Hyunbin. Yunmi bingung untuk menjawabnya, biar bagaimanapun pada kenyataannya Yewon sudah mempunyai seorang kekasih. Seunghyun menatapnya tajam, tatapan pria itu seolah-olah ingin membunuh Yunmi saat itu juga.
“Aku tidak punya kekasih,”jawab Yunmi akhirnya-menatap Hyunbin. Seunghyun langsung menghela napas kesal. Dia tidak habis pikir dengan semua ini. Yewon jelas-jelas telah menipunya mentah-mentah. Dan sekarang gadis itu duduk tepat di hadapannya dan berakting seolah-olah mereka tidak saling mengenal sebelumnya. Sial!
“Walaupun aku tidak tau wajah calon suamiku. Tapi… aku tau bahwa umma dan appa pasti memilihkanku lelaki yang terbaik, untuk itu aku menerima perjodohan ini,”jawab Yunmi dan semua orang tua tersenyum senang.
“Syukurlah… kami pikir kau menerima ini dengan terpaksa,”ucap Hyegyo lega dan Yunmi tersenyum. Yunmi menoleh menatap Seunghyun dan tertegun menatap tatapan tajam pria itu. Yunmi pun buru-buru mengalihkan pandangannya, dia benar-benar bingung. Ada apa dengan pria di hadapannya ini? Mengapa memandangnya seperti itu? Benar-benar menakutkan, pikir Yunmi.

Wonbin yang baru datang langsung membungkuk memberi hormat dan meminta maaf. Pria itu kemudian duduk di sofa yang masih kosong, di hadapan ayahnya.
“Maaf!,”ucap Wonbin lagi.
“Sepertinya kau sangat sibuk, Wonbin-a,”ucap Jihoon.
“Iya, maaf, ahjussi!,”jawab Wonbin, merasa tidak enak karena telah membuat semuanya menunggu. Wonbin menatap Hyegyo dan melihat isyarat dari ibunya itu. Wonbin mengikuti arah tatapan Hyegyo dan menatap Yunmi. Pria itu sedikit kaget karena bukanlah Yewon yang datang, melainkan Yunmi.
“Annyeong haseyo!,”sapa Yunmi ramah.
“Annyeong haseyo!,”sapa Wonbin.
“Wonbin-a, itu calon istrimu, Yewon,”ucap Hyunbin.
“NE?,”ucap Wonbin refleks. Apa-apaan ini? Bukankah gadis itu Yunmi? Atau dia salah membedakannya? Apa yang sebenarnya terjadi?
“Ah… bagaimana kalau kita makan malam terlebih dahulu?,”usul Hyegyo.
“Kau mandi nanti saja, Wonbin-a,”ucap Hyegyo saat tau Wonbin hendak memprotes. Semuanya pun langsung menuju ruang makan. Wonbin masih linglung dengan semua ini. Sebenarnya apa yang direncanakan Yewon? Dia sangat yakin bahwa gadis di hadapannya sekarang ini bukanlah Yewon, melainkan Yunmi. Tapi dia tidak tau kenapa Yewon menyuruh Yunmi menggantikannya sebagai dirinya. Dan apakah orang tua mereka tidak menyadarinya? Oh yah.. mereka memang sangat mirip, tapi mereka berbeda. Wonbin merasakan ada sesuatu yang menusuk kepalanya, dia langsung menoleh dan melihat Seunghyun menatapnya tajam dengan mata berkilat marah.
“Ada apa?,”tanya Wonbin dengan isyarat mulut. Seunghyun tidak mempedulikannya dan kembali makan. Ada apa dengan anak itu?, batin Wonbin.
“Aku ada usul,”ucap Hyegyo angkat bicara dan semua menatapnya.
“Bagaimana jika Yewon tinggal disini?,”tanya Hyegyo.
“Eh?,”ucap Yunmi kaget.
“Seperti yang kita tau mereka tidak saling mengenal dan karena Wonbin sibuk, mereka juga tidak mungkin berkencan di luar. Jika Yewon tinggal disini, bukankah mereka setidaknya akan sering bertemu dan bisa mengenal satu sama lain?,”jelas Hyegyo.
“Memang benar. Tapi aku tidak yakin Yewon bisa tinggal jauh dari rumah. Anak ini sangat bergantung dengan sopir pribadinya. Jika tidak ada pria itu, Yewon tidak akan mau,”ucap Eunhye.
“Sopir pribadi?,”tanya Hyunbin.
“Iya, anak yang kami pekerjakan 5 tahun lalu. Usia mereka tidak jauh berbeda, jadi mereka sangat dekat,”jelas Jihoon.
“Apakah Yunmi juga begitu?,”tanya Hyunbin.
“Iya, tapi Yewon lah yang lebih bergantung pada Jonghoon. Karena jujur saja, Yewon itu sangat manja dan sifatnya benar-benar tidak bisa ditebak. Dan sepengetahuanku, hanya Jonghoon lah yang bisa mengendalikannya. Untuk itu, sebenarnya… aku merasa was-was. Aku takut Yewon akan menyusahkan Wonbin kelak,”jelas Jihoon.
“Tidak apa-apa. Bukankah Wonbin akan mengenal sifatnya? Aku yakin lambat laun mereka pasti akan saling mengerti. Aku sangat senang jika Yewon bisa tinggal disini. Bagaimana, Yewon-ssi? Apa kau mau?,”tanya Jihoon.
“Aku mau,”jawab Yunmi langsung dan semua langsung tertegun. Bagaimapun dia tidak bisa selamanya menggantikan Yewon. Dan dia berjanji pada Yewon bahwa dia hanya akan menggantikan gadis itu saat ini. Biarlah Yewon yang melanjutkannya. Siapa sangka semua akan berjalan seperti ini? Sepertinya semua hanya mulus di awal. Yewon-a, kau harus melanjutkannya sendiri. Maafkan aku!
“Baguslah kalau begitu,”ucap Hyegyo senang.

=======================================

“Yewon-a, umma tidak menyangka kau mau menerima tawaran itu. Umma pikir kau tidak akan mau,”ucap Eunhye di perjalanan pulang.
“Awalnya aku memang tidak mau. Tapi setelah mendengar penjelasan Hyegyo ahjumma, aku jadi berpikir ulang dan kupikir itu ada benarnya juga. Lagi pula, tidak mungkin aku bisa menjalankan kehidupan rumah tangga tanpa mengetahui sifat suamiku,”jawab Yunmi.
“Syukurlah. Akhirnya kau bisa berpikir secara dewasa, Yewon-a. kalau begitu, besok umma akan membantumu membereskan pakaianmu dan Jonghoon yang akan mengantarmu kesana,”ucap Eunhye.
“Appa harap kau tidak akan berbuat macam-macam, Yewon-a. kau harus menjaga nama baik keluarga kita!,”pesan Jihoon.
“Aku mengerti,”jawab Yunmi.

“Yewon-a, besok kau harus tinggal di rumah calon suamimu,”ucap Yunmi saat masuk ke kamar Yewon.
“APA??!!! APA KAU GILA??,”pekik Yewon.
“Tidak ada pilihan lain. Sudahlah, peranku cukup sampai disini. Kau tau, aku benar-benar takut dengan adik calon suamimu. Pria itu menatapku dengan tatapan seolah-olah ingin memakanku. Tapi kau tenang saja. Calon suamimu cukup tampan dan dia ramah. Ya sudah, aku sudah mengantuk,”ucap Yunmi langsung keluar kamar, tidak membiarkan Yewon mengucapkan satu kalimat pun. Yewon hanya diam tak bergerak. Dia tidak menyangka bahwa semuanya akan berjalan seperti ini benar-benar di luar kendalinya.
[Baby u’re the only one good for you..]
Yewon langsung mengambil ponselnya dan melihat nama Seunghyun terpampang disana. Gadis itu tersenyum senang karena akhirnya Seunghyun menghubunginya.
“Yeoboseyo!,”sapa Yewon.
[YA! Tidak usah bersikap manis padaku. Kau tadi apa-apaan, huh?]
“Ne?,”Yewon mengernyitkan keningnya tidak mengerti mengapa Seunghyun langsung marah-marah.
“Apa maksudmu, Seunghyun-a?”
[Kenapa kau tidak mengatakan padaku bahwa kau dijodohkan dengan hyungku?]
“Tunggu! Aku tidak mengerti,”
[Tskk.. Aku tidak habis pikir bahwa kau sangat lihai dalam berakting. Baru satu jam yang lalu kau bersikap seolah tidak mengenalku. Dan sekarang kau bersikap seolah-olah kau tidak mengerti apapun. Kurasa kau seharusnya jadi aktris. Aktingmu keren sekali].
Yewon terdiam. Dia mencoba berpikir.
“Maksudmu… Kau tadi bertemu dengan Yunmi?,”tanya Yewon paham.
[APA?!! Tskk.. sekarang apa lagi, Yewon-a? Yunmi? Siapa lagi dia? Jelas-jelas tadi kita bertemu]
“Kau salah! Itu saudara kembarku,”ucap Yewon.
[APA?! Ya! Jelas-jelas orang tuamu memanggilmu. Ah.. gadis itu, dengan panggilan Yewon. Kau tidak usah berbohong lagi. Semua sudah terbongkar]
“Tskkk… Kau menyebalkan sekali. Dia saudara kembarku! Memang aku yang akan dijodohkan, tapi aku menyuruh Yunmi menggantikanku, tapi kedua orang tua kami tidak tau. Jadi mereka memanggilnya dengan nama Yewon,”jelas Yewon.
[Tunggu! Aku benar-benar tidak mengerti. Bisa kau jelaskan?]
Yewon menghela napasnya. “Jadi, memang aku yang seharusnya dijodohkan dengan pria itu. Tunggu! Dia kakakmu?,”tanya Yewon.
[Ya, dia kakakku.]
“Tapi aku menyuruh Yunmi menggantikanku. Orang tua kami tidak tau, jadi mereka berpikir bahwa akulah yang datang bersama mereka, padahal itu adalah Yunmi,”jelas Yewon. SIAL! Kenapa dia memberi penjelasan seperti ini? Bukankah pada akhirnya dia yang akan menikah dengan pria itu? Sudahlah, masalah itu pikirkan nanti. Yang penting Seunghyun tidak marah padanya--sekarang.
[Jadi yang besok akan mulai tinggal disini adalah Yunmi? Bukan kau?]
Yewon terdiam. “Ya,”jawab gadis itu kemudian. Dia terpaksa harus melanjutkan kebohongan ini. Tapi targetnya berubah, Seunghyun lah yang dibohonginya.
[Ah… Syukurlah. Tapi kau jujur kan? Tadi itu benar-benar saudara kembarmu kan?]
“Aku jujur! Tskk… besok aku akan menyuruh Yunmi membawa foto kami berdua. Atau kau ingin bertemu dengan kami berdua?,”tanya Yewon.
[Bertemu]
“Baiklah… Oppa, jujur saja. Kau sangat menyeramkan saat marah-marah seperti tadi,”ucap Yewon.
[Benarkah? Haha… Maaf! Aku benar-benar kesal karena kupikir tadi kau berpura-pura tidak mengenalku. Aku harus minta maaf pada Yunmi, kalau begitu]
“Tentu saja. Karena tadi Yunmi lapor padaku bahwa kau menatapnya seolah ingin memakannya,”ucap Yewon.
[Tolong sampaikan penyesalanku!]
“Baiklah,”jawab Yewon.

=====================================

“Yewon-a, apa kekasihmu tau bahwa kau akan menikah dengan kakaknya?,”tanya Jonghoon sore itu. Mereka sedang dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Wonbin.
“Dia sudah tau,”jawab Yewon.
“Tapi tidak tau semua kan? Aku yakin ada yang kau sembunyikan,”ucap Jonghoon.
“Sudahlah, kau tidak usah peduli kan aku. Biar aku yang menentukan jalan hidupku,”ucap Yewon kesal.
“Baiklah.. tapi jangan meminta bantuanku jika nanti ada masalah,”ucap Jonghoon. Yewon melirik kesal.
“Tentu saja kau harus membantuku,”ucap Yewon.
“Jujur padanya!,”saran Jonghoon.
“Tidak!,”tolak Yewon bersikeras.
“Jadi kau akan memainkan 2 peran sekaligus, begitu? Sebagai Yunmi di hadapan Seunghyun dan sebagai dirimu sendiri di hadapan keluarganya yang lain? Oh ayolah, Yewon-a. jangan menjerumuskan diri sendiri ke dalam masalah!,”nasihat Jonghoon.
“Bukankah kau dan Yunmi siap membantuku jika ada masalah? Atau kalian memang tidak mau membantuku?,”tanya Yewon. Jonghoon memutuskan untuk diam. Biar bagaimana pun, dia tidak akan bisa membiarkan Yewon dalam masalah –sendirian.

====================TBC=====================

Part 7 >>

DON'T DARE TO PLAGIAT THIS FANFIC!!!


Please leave your comment if u appreciate me! ^^
credit: Yewonnie
Primadonnas' Island blog

 
 

Followers

My Update